..hikmah dari perjalanan..

akhirnya, aku melakukan perjalanan yang cukup jauh.
rasanya memang benar kata tante ve, " kamu akan kembali ke daerah asalmu."
tahun ini, aku lebaran ke palu. dimana sejak kecil aku berada di kota itu sampai tahun 1998.
yang ku masih ingat adalah rumah yang di bangun untuk keluarga ku dari pemberian seorang ayang untuk istrinya dan anak- anak nya yang masih kecil.
aku masih ingat awalnya, rumah pipit di bangun.
menyasikkan sendiri rumah itu berdiri. mulai tak bertehel (lantai), tak berpintu dan diding rumah yang tak utuh. tapi dengan belum totalnya rumah aku dan keluargaku tinggal di rumah itu.
dulu masih kecil, hanya mengikuti orang tua, sampai aku tidak tau knapa tiba2 kami pindah ke jawa.
sudah nasib, untuk keluargaku berpindah- pindah.
tapi baguslah, suatu kesempatan ini kita ber 6 bisa kembali ke rumah itu.
rumah itu bnyk kisahnya.
rumah yang tak berhuni, rumah yang di rusakin oleh orang-orang yang tdk bertanggung jawab.
menyebalkan.!!!

dan, dirumah itu aku berpikir, ada suatu perjalanan awal bagiku untuk tinggal disana.
lgi pula, di saat aku di palu perasaanku tenang.
memang sesekali aku masih memikirkan seseorang yang tak bisa aku lupakan.
tapi, disaat di rumah aku merasa tenang, pikiranku tenang saat memikirnya.
jauh memang.! sangat jauh dari dya.
tapi ini yang kuinginkan saat ini.
aku butuh tenang. aku butuh sesuatu yang baru. orang- orang yang baru. dan kehidupan yang baru.
mungkin, orang- orang tidak tau dengan apa yang kurasakan selama ini.
menghilangkan sedikit demi sedikit puing2 perasaan yang hancur karena seseorang.
dan sekalian aku membalas semua kebaikkan orang tuaku.
sebagai anak aku ini harus ikut orang tua.
hanya keluarga yang bisa membatu ku, disaat aku sedang "jatuh".

aku memilih, dan harus menghadapi konsekuensinya
bertanggung jawab dan melakukanya.!

aku butuh menyendiri dari orang2 yang pernah ku kenal.
sahabat dan orang orang yang pernah ku rasakan.

aku butuh keluarga
aku butuh mengenal keluarga besar ku.

bnyk planning yang kupikirkan
bnyk kerjaan yang kupikirkan
bagi ku, planning ini bisa menyitakan ku untuk menyendiri dan terhindar dari perasaan galau ku.

perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan
lbh baek bgini dari pada memendam perasaan ke pada seseorang,
yang entah sampai kapan perasaan ku ini diterima dengan tulus.

aku tak mau mengejar waktu untuk melupakan
aku ingin menikmati semua waktu yang ku gunakan
mencari "jalan" yang sebenarnya.
mencari jati diri ku yang hilang karena seseorang.

kesendirianku, yang bisa mengobati
aku tak ingin mencari hati orang lain untuk melupakan dya
tak ingin ada kejadian lagi
tak ingin mengulang semuanya.

bukan untuk menutup hati
disaat ada seseorang, mengetuknya dengan tulus
aku akan membukanya
tapi, seandainya tidak ada
aku menutupnya untuk seseorang yang masih ingin kukenang.